CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Kamis, 19 Februari 2009

WAKIL PRESIDEN RI 2004 - 2009: M Jusuf Kalla


Nama Jusuf kalla
Gender Laki-laki
Riwayat Hidup Pendidikan :
- Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanudin Makasar (1967)
- The European Institute of Business Administration Fountainebleu, Prancis (1977)

Muhammad Jusuf Kalla (lahir di Wattampone Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942) adalah seorang pengusaha dengan bendera "Kalla Group" yang meliputi bisnis berbagai jaringan di beberapa bidang. Jusuf Kalla adalah wakil Presiden Republik Indonesia saat ini.


Anak dari pasangan pengusaha Haji Kalla dan Athirah ini pertama kali menjabat sebagai menteri di era pemerintahan Abdurrahman Wahid. Jusuf Kalla kembali diangkat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat pada pemerintahan Megawati Soekarnoputri (Presiden RI yang ke-5).
Jusuf bersaudara 16 orang. Semasa menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin hingga menjadi sarjana, Jusuf sempat menjabat Ketua Umum HMI dan KAMI Ujung Pandang, serta Ketua Senat Fakultas Eekonomi Universitas Hasanuddin.
NV Haji Kalla Trading Company adalah satu dari sedikit perusahaan keluarga yang mampu bertahan hingga generasi kedua. Ayah Jusuf memulai usahanya dengan membuka perusahaan tekstil di Kota Bone, Sulawesi Selatan. Pindah ke Ujung Pandang, ia mendirikan tujuh firma seiring dengan nasionalisasi perusahaan asing. Itulah awal kegiatan mereka di bidang impor ekspor.
Jusuf mulai sepenuhnya menangani usaha warisan ayahnya pada tahun 1967. Usaha pertokoan dibenahi, sambil mengurus jatah sandang pangan. Ekspor dihidupkan kembali, dengan usaha bidang angkutan sebagai basis, bermodalkan 10 bis. Pada tahun 1977, Jusuf mulai berdagang mobil. Kebetulan saat itu Kantor Gubernur Sulawesi Selatan memerlukan sejumlah kendaraan. Kedutaan Jepang yang dihubunginya menjelaskan, impor mobil bisa dilakukan dalam jumlah minimal lima buah. Ketika PT Astra ditunjuk sebagai penyalur mobil Toyota di Indonesia, NV Haji Kalla menjadi agen untuk Sulawesi. Hingga kini perusahaan itu hampir memonopoli pasaran mobil di Indonesia bagian Timur.
Dalam menangani keenam perusahaan tersebut, Jusuf dibantu oleh adik, ipar, atau temannya. Ia lebih menyukai pegawai yang mantan aktivis, daripada lulusan dengan nilai tinggi tetapi tanpa pengalaman berorganisasi. Banyak di antara saudaranya menjadi dokter, insinyur, ekonom, tetapi hanya yang lelaki bergerak di bidang bisnis. Jusuf Menikah dengan Mufidah pada tahun 1967 dan kini menjadi ayah dari lima anak.
Dengan terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden RI yang ke-6, maka Jusuf Kalla menjadi Wakil Presiden RI yang ke-10. Bersama-sama dengan Susilo Bambang Yudhoyono, keduanya menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI yang pertama kali dipilih secara langsung oleh rakyat. Jusuf Kalla juga menjabat sebagai ketua umum Partai Golkar saat ini menggantikan Akbar Tandjung sejak Desember 2004.

Anak pasangan pengusaha sukses Haji Kalla dan Athirah, M. Jusuf Kalla menjabat sebagai menteri di era pemerintahan Abdurrahman Wahid (Presiden RI yang ke-4), tetapi diberhentikan dengan tuduhan terlibat KKN.

Jusuf Kalla kembali diangkat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri (Presiden RI yang ke-5). Jusuf Kalla mengundurkan diri sebagai Menteri karena maju sebagai calon wakil presiden, mendampingi calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dengan kemenangan yang diraih oleh Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI yang ke-6, secara otomatis M. Jusuf Kalla juga berhasil meraih jabatan sebagai Wakil Presiden RI yang ke-10. Bersama-sama dengan Susilo Bambang Yudhoyono, keduanya menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI yang pertama kali dipilih secara langsung oleh rakyat.

Sebelum terjun ke politik, Jusuf Kalla juga menjadi Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Sulawesi Selatan. Hingga kini Jusuf Kalla yang di Makassar disapa dengan Daeng Ucu ini masih menjabat Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Alumni Universitas Hasanuddin, setelah terpilih kembali pada musyawarah September 2006.

Pada 10 Januari 2007, ia melantik 185 pengurus Badan Penelitian dan Pengembangan Kekaryaan Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golongan Karya di Slipi, Jakarta Barat. Itu merupakan salah satu organisasi Golkar yang mayoritas anggotanya bergelar master, doktor, bahkan profesor. Sebagain besar mereka adalah cendekiawan, pejabat publik, dan pengamat. Ada yang tercatat masih bekerja di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan CIDES. Bahkan, ada yang berstatus pejabat publik, pegawai negeri sipil, hingga pensiunan jenderal.

Di posisi anggota Dewan Pakar yang dipimpin mantan Menteri Perhubungan Haryanto Dhanutirto terdapat nama seperti Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Anwar Nasution, Deputi Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom, Staf Khusus Wakil Presiden Moh Abduh, serta Kepala Badan Pengatur Hilir Migas Tubagus Haryono. Bahkan, tercatat nama mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri.

Adapun sejumlah pengamat komunikasi, hukum, politik, ekonomi, dan pasar modal adalah Pradjoto, Umar Juoro, Indira Samego, Tjipta Lesmana, dan Dandosi Matram. Selain, nama mantan Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) Syaifuddin Hassan dan Tri Hanurita (anak perempuan konglomerat Sudwikatmono).

Riwayat Karir - Direktur Utama NV. Hadji Kalla (1968-2001)
- Direktur Utama PT. Bumi Karsa (1969-2001)
- Komisaris Utama PT. Bukaka Teknik Utama (1988-2001)
- Direktur Utama PT. Bumi Sarana Utama (1988-2001)
- Direktur Utama PT. Kalla Inti Karsa (1993-2001)
- Komisaris Utama PT. Bukaka Singtel International (1995-2001)
- Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI (1999-2000)
- Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (2001-2004)

Organisasi :
- Ketua IKA-UNHAS (1992 s/d sekarang)
- Ketua Umum KADIN Sulawesi Selatan (1985-1998)
- Anggota MPR-RI (1988-2001)
- Ketua Harian Yayasan Islamic Center AI-Markaz (1994 s/d sekarang)
- Anggota Dewan Penasehat ISEI Pusat (2000 s/d sekarang)
- Ketua Umum DPP Partai Golkar (2004-2009)

0 komentar: